OnlineLibrary Rab Konstruksi Baja Cara Menghitung RAB Volume Pekerjaan TEKNIK SIPIL. Free Rab Konstruksi Baja Wf PDF EPub Mobi Notivity Co. Copy Of A RAB Total Bangunan Pabrik Scribd Com Desain Konstruksi Baja Atap WF Konstruksi Besi Baja June 16th, 2018 - Contoh Desain Konstruksi Baja Atap Limas
Perhitungan pada perencanaan bangunan dengan konstruksi baja harus dilakukan dengan presisi yang tinggi, dan harus menghindari perkiraan. Pembuatannya sendiri telah mengutamakan presisi yang tinggi sehingga, saat penghitungan tingkat kebutuhan baja juga harus tepat. Di sisi lain, presisi hitungan akan mempermudah mengetahui budget yang harus disiapkan. Perhitungan penggunaan struktur baja mencakup banyak hal, salah satunya adalah menentukan besar dan ukuran baja. Karena mencakup banyak kompleks, tidak mungkin perhitungan ini dilakukan oleh orang awam. Namun, untuk sekedar pengetahuan dasar, berikut ini akan dibahas secara garis besar cara perhitungan konstruksi baja. Jenis Baja Jenis baja yang digunakan akan sangat mempengaruhi cara sistem tersebut dirancang. Mungkin WF Wide Flange atau H-Beam tidak digunakan dalam konstruksi bangunan, melainkan menggunakan tabung baja tube yang memiliki sambungan ball joint. Dan masih ada jenis baja lain yang menjadi opsi. Untuk menentukan struktur baja yang akan digunakan, prediksi tidak boleh digunakan. Bila hanya menggunakan dasar prediksi, konstruksi bangunan bisa fatal, karena struktur baja mencakup banyak hal seperti beban kerja, fondasi, jarak antar kolom, jenis sambungan las/baut, jenis mutu baja, posisi struktur, metode kerja, jenis kuda-kuda, jenis plat lantai kayu/beton/precast hingga posisi dukungan kuda-kuda, dan masih banyak aspek lainnya. Langkah Garis Besar Perhitungan Konstruksi Baja Secara umum, proses perhitungan diawali dengan menentukan posisi kolom dan balok. Kemudian, jenis struktur juga harus ditentukan, dari balok, kolom, plat lantai, jenis atap dan kuda-kuda. Langkah selanjutnya, tentukan beban yang bekerja pada konstruksi termasuk, beban mati, angin, hidup dan gemap. Bila bangunan tersebut rendah, maka kita bisa mengabaikan beban gempa. Selanjutnya adalah menghitung mekanika struktur. Pada perhitungan ini akan diperoleh gaya, gaya geser, momen, gaya aksial dan semua hal yang dibutuhkan untuk merancang struktur baja. Langkah selanjutnya adalah menentukan beton struktur atau ukuran baja. Tentukan juga rencana sambungan las dan baut. Jarak baut, jumlah baut dan ketebalan plat sambung akan sangat menentukan konstruksi perhitungan baja. Masih ada langkah-langkah lain yang sangat detail. Dengan perkembangan teknologi komputer, sekarang perhitungan konstruksi baja tidak harus dilakukan secara manual. Telah ditemukan software khusus untuk mendesain kerangka baja, yaitu Meskipun telah ada software yang memudahkan kita menghitung, pengetahuan dasar tentang teknik sipil khususnya baja harus dikuasai. Dalam perhitungan, tabel spesifikasi baja yang tersedia di pasar Indonesia juga sangat dibutuhkan. Mengingat prosesnya yang sangat detail dan presisi, perhitungan rangka baja tidak bisa dilakukan secara kasar. Harus ada hitung-hitungan yang detail. Untuk mengantisipasi kesalahan, menyewa kontraktor merupakan solusi yang terbaik. Kontraktor akan menghitungkan secara benar dan akurat tentang kebutuhan dan kerangka baja yang akan dibangun. Mereka memiliki tenaga yang ahli dibidangnya, sehingga perhitungan konstruksi baja bisa dilakukan secara akurat dan presisi.
HUBUNGIKAMI ☎ WA 0813 2744 6997 Biaya Membangun Rumah Ukuran 10x10 Kalibawang, Kulon Progo 55672 HUBUNGI KAMI ☎ WA 0813 2744 6997 Biaya Membangun Rumah Ukuran 10x10 Kalibawang, Kulon Progo 55672 ~ ☎ WA 0813 2744 6997 Membangun Rumah Dengan Konstruksi Baja Semanu, Gunung Kidul 55893 ☎ WA 0813 2744 6997 Upah Kerja Renovasi
Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan struktur baja ialah Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja, ibarat pelat-pelat, profil, baut, angkur-angkur dan las Semua pekerjaan pembuatan bagian-bagian konstruksi baja, ibarat sambungan-sambungan pengelasan, baik las sudut maupun penuh Semua pekerjaan pemasangan dan adaptasi konstuksi baja ibarat pemasangan semua elemen-elemen rangka baja & pengecatan Semua pekerjaan pelaksanaan dan adaptasi grouting Penyiapan gambar shop drawing sebagai pola kerja Langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan struktur baja ialah Pola Pengukuran Pola maal pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan di pada ketika Pabrikasi. Semua pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana dianggap ukuran pada 25°C. Pelurusan Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari puntiran dan jika perlu harus diperbaiki sehingga jika pelat-pelat disusun akan terlihat rapat keseluruhannya. Pemotongan Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus siku terhadap bidang yang dipotong, sempurna dan rata menurut ukuran yang diperlukan. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Gerinda Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong, maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3 mm pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12 mm. Pekerjaan Las Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung pelaksana struktur dengan pekerjaan Las. Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan, jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik. Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan, harus ibarat yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD. Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat, karet atau lapisan lain yang dapat menghipnotis mutu Las. Mengebor Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bahu-membahu untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Memberi code pada jenis-jenis potongan Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat, potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bahu-membahu untuk membuat lubang dan dibor menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini dibor lebih kecil dan kemudian gres diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya. Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas jika perlu. Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas ialah 1,50 mm lebih besar dari pada diameter yang tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yang diberikan. Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus seluruh tebal elemen-elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada ketika montase percobaan. Montase di bengkel Montase Percobaan Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara montase percobaan pada bengkel pemborong Pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa. Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase bersamasarna pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-perletakannya, gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat. Sambungan sementara harus berafiliasi betul menyeluruh dengan menggunakan cara yang disetujui ibarat wartel, jack, baut-baut. Pemahatan yang dilakukan pada ketika montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang atau merusak material. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir Setiap bab harus diberi tanda yang terperinci dengan pahatan dan cat. Cat dari dart Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sama. Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu. Pengecatan di Bengkel Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bab yang dikerjakan dengan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga menjadi logam yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir sand blasting Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir Pemasangan Setiap pemasangan dibuat bahu-membahu dengan baut stel sehingga banyak sekali bab serta pelat berafiliasi rapat satu sama lain secara menyeluruh. Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat minimal dua lubang diisi dengan drif paralel. Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar. Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas. Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang. Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari derajat dan jika dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang miringtaperd. Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari mm tidak lebih dari mm. Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan pada sambungan. Megencangkan Baut Pengecekan kekerabatan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase. Setiap baut yang kendor harus diubahsuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus perIu diberikan pada kelompok baut yang mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan yang diperlukan. Pengecatan Baja Pembersihan Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang disetujui, biar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang melekat padanya. Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah pembersihan, sebelum terjadi oksidasi. Pengecatan Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek. Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu telah mengering. Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam setelah pengecatan dasar. Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi ibarat diuraikan diatas. Cat disapu dengan berpengaruh pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan sebagainya, kemudian diratakan dengan baik. Setiap bab yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal dengan menggunakan semen kedap air atau materi lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar. Setiap Lapisan yang telah simpulan harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata ialah mm2 per-liter untuk lapisan berikutnya. Demikian Metode Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Baja yang dapat kami sampaikan. Untuk artikel lainnya tentang Metode Pelaksanaan Pengecoran Balok dan Pat Lantai dapat dilihat DISINI.
Selamatdatang di penawaran harga jasa konstruksi baja WF di Bekasi dengan biaya borong Murah Per M2/kg terbaru – Kami sebagai kontraktor pemborong baja berat untuk konstruksi, siap melayani Anda dalam pembuatan konstruksi rumah, gudang, gedung pabrik dan berbagai macam kontruksi yang membutuhkan baja WF, H Beam, dan Sebagainya.
Pengelasan baja yang kita maksud adalah khusus lingkup pekerjaan konstruksi yang menggunakan baja sebagai bahannya. Hal ini perlu kita batasi, agar kita dapat mengetahui secara spesifik apa tujuan pengelasan. Seperti telah kita ketahui, menyambung material adalah salah satu pekerjaan utama, yang harus ada pada saat kita membuat sebuah komponen/rangka baja. Serta menyambung baja dengan las, adalah cara yang cukup familiar hingga saat ini selain sambungan baut. Tujuan pengelasan baja Pekerjaan pengelasan baja merupakan salah satu proses pembuatan konstruksi baja, yang banyak kita temui saat fabrikasi, silahkan baca Metode Kerja Fabrikasi Baja. Namun demikian, pekerjaan ini juga banyak kita temui sewaktu perakitan serta pemasangan komponen. Nah, dari deskripsi ini dapat kita jabarkan, ada 2 macam tujuan melakukan pengelasan pada material baja, yaitu baja pada saat fabrikasi Beberapa tujuan pelaksanaan pengelasan pada saat proses fabrikasi baja adalah Untuk menyatukan 2 bahan yang berbeda jenis hingga terbentuk sebuah komponen baja. Misalnya guna membuat sebuah tiang/kolom, kita harus menyatukan pelat baja dengan profil 2 bagian bahan yang sama jenis hingga terbentuk sebuah profil baja yang baru. Misalnya guna Membuat Baja Kastela, profil baja King Cross atau Welded Jig atau alat bantu kerja yang berfungsi menjepit bahan selama pengelasan berlangsung. baja di lokasi proyek Adapun tujuan pengelasan yang kita lakukan pada lokasi proyek antara lain Untuk menyatukan beberapa komponen baja hingga terbentuk kesatuan konstruksi. Misalnya untuk membuat rangka talang yang menggunakan bahan besi Siku, kita harus lakukan pengelasan dengan seluruh rangka batang baja agar membentuk sebuah rangka atap. Misalnya untuk membuat rangka atap kubah atau lengkung, yang terbuat dari bahan pipa besi,Menghubungkan komponen baja dengan struktur beton/cor. Misalnya untuk memasang sebuah konsol baja pada kolom beton, maka dapat kita lakukan dengan cara pengelasan. Gambar proses penyatuan baja kastela dengan lasJenis-jenis pengelasan baja Hingga pada saat ini ada sekitar 35 jenis pengelasan seluruh dunia. Namun dari begitu banyak jenis sambungan las, yang paling populer untuk Sistem Sambungan Baja Konstruksi hanya 2 jenis, yaitu dengan las busur listrik Atau dalam istilah asing Shielded Metal Arc Welding SMAW, adalah sambungan las yang menggunakan busur nyala listrik sebagai sumber pencair baja. Adapun busur listrik terjadi, yaitu pada saat kawat las elektroda yang telah teraliri arus listrik positif, bersentuhan dengan material baja yang beraliran listrik negatif. Selanjutnya, panas dari busur listrik yang terbentuk antara baja dengan elektroda meyebabkan baja maupun ujung elektroda mencair, dan kemudian membeku menjadi dingin secara bersamaan. Demikian populernya jenis las ini, sehingga tidak hanya untuk keperluan konstruksi, sebab hampir semua kepentingan pengelasan, pemakaian las busur listrik banyak kita temui. dengan gas Atau yang kita kenal dengan istilah Gas Metal Arc Welding GMAW atau CO2 Welding. Adalah pengelasan baja yang menggunakan sumber panas dari energi listrik yang berubah/konversi menjadi energi panas. Atau dapat kita sebut kombinasi busur listrik dengan gas kekal Inert. Adapun busur listrik kita pergunakan untuk mencairkan profil baja melalui adanya tambahan berupa kawat las polos tanpa selaput elektroda, yang memiliki diameter 2-3 milimeter serta berbentuk gulungan. Sementara pelindung oksidasi antara baja dengan kawat tersebut, berasal dari gas pelindung yang berupa gas kekal atau CO2. Itu sebabnya jenis las ini juga terkenal dengan sebutan CO2 welding. Macam-macam Posisi pengelasan baja Berdasarkan 2 jenis pengelasan tersebut, bila kita tinjau kembali dari posisi pengelasan baja. Ada berbagai macam posisi yang dapat kita praktekan untuk melaksanakan sambungan las. Yaitu menurut ketentuan/standar ASME American Society of Mechanical engineers ada 7 jenis posisi pengelasan. Sementara menurut ISO International Organization for Standardization, praktek pengelasan dapat kita lakukan dengan 8 jenis posisi. Sengaja tidak kita jabarkan secara detail masing-masing posisi pengelasan baja tersebut, sebab implementasi sambungan las pada konstruksi baja, memperioritaskan 2 macam posisi pegelasan saja. Yang artinya sedapat mungkin posisi pengelasan jenis lain kita hindari, dengan tujuan agar menghasilkan mutu sambungan pengelasan yang baik. Gambar posisi melakukan pengelasan pada bajaSeperti tertera pada gambar, 2 macam posisi pengelasan baja tersebut adalah Posisi las dibawah tangan downhand/flat position, atau dengan kode PA dan 1GPosisi las horizontal horizontal vertical position, dengan kode PB dan 2F. Faktor yang mempengaruhi mutu pegelasan baja Selain menentukan jenis serta posisi pengelasan pada baja, ternyata ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas baja yang kita sambung. Hal ini menjadi perhatian kita, sebab menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan las. terjadinya cacat pada pengelasan Terjadinya cacat atau kesalahan pada proses pengelasan baja secara umum terbagi 2 yaitu 1]. Cacat las yang terlihat dengan mata, dan 2]. Cacat las yang tidak terlihat. Adapun potensi terjadinya cacat pada pengelasan baja, terjadi sebab adanya kelalaian kerja, antara lain Persiapan pegelasan yang tidak baik. Yaitu melaksanakan sambungan pada bahan dengan peralatan yang tidak lengkap, terburu-buru serta tidak berdasarkan shop ada kontrol/pengawasan terhadap material baja yang telah tersambung dengan las, sehingga harus melakukan perbaikan. Perlu kita ketahui adanya perbaikan tersebut akan mengakibatkan kerusakan pada profil jenis elektroda yang tidak sesuai dengan alat las,Tidak mengikuti prosedur pengelasan dengan benar. cacat las Dari 3 macam kelalaian kerja tersebut, dapat kita pastikan akan terjadi cacat pada sambungan las bila kita melakukan salah satu kelalaian saja. Adapun jenis-jenis cacat pengelasan yang perlu kita ketahui, adalah seperti berikut Peleburan tidak sempurna. Yaitu terjadi akibat bahan baja dan elektroda tidak melebur secara bersama-sama dan menyeluruh. Indikasinya adalah karena adanya kotoran, terak, oksida serta bahan lain yang menempel pada permukaan baja,Penetrasi kampuh yang tak memadai. Adalah kondisi dimana kedalaman las lebih dari tinggi alur yang telah ditetapkan. Cacat las seperti ini dapat terjadi bila diameter elektroda terlalu besar, sementara daya listrik yang kita pakai terlalu kecil,Porositas. Yaitu adanya rongga atau kantung-kantung gas yang kecil terperangkap selama proses pendinginan. Adapun cacat ini dapat terjadi sebab arus listrik yang terlalu tinggi atau busur nyala yang terlalu panjang,Peleburan berlebih. Yaitu terjadinya alur pada permukaan material baja yang tidak terisi oleh las, yang terlihat menyerupai lembah. Cacat las ini terjadi sebab pemakaian arus yang terlalu tinggi, sementara ayunan elektroda terlalu pendek/ terak. Yaitu adanya elektroda yang mencair dan kemudian segera mendingin, mengakibatkan terak terjebak sebelum naik ke permukaan material Yakni keadaan pecah-pecah ada baja yang kita las, baik yang sejajar maupun yang melintang terhadap garis las. Hal ini terjadi sebab adanya unsur-unsur getas yang terbentuk selama proses pengelasan. dan aturan pegelasan baja Berikut ini standar dan aturan pengelasan baja yang berlaku secara universal. Artinya baik pada sistem pegelasan busur listrik maupun las gas, dapat kita terapkan dalam satu standar, yaitu Panjang minimum las tidak kurang dari 40 milimeter, atau 8-10 tebal las,Bila harus terjadi panjang las yang lebih dari 40 milimeter, maka pengelasan kita lakukan dengan putus-putus,Pada kasus las yang putus-putus, pada batang tarik jarak masing-masing bagian las yang terputus tidak lebih dari 16 t atau 30 cm. Sedangkan untuk batang tekan tidak lebih dari 24 t atau 30 cm. Adapun t yang kita maksud adalah tebal minimal profil baja yang kita las sudut tidak melebihi 1/2t, misal untuk tebal baja 8 milimeter maka tebal las sudut maksimal adalah 4 milimeter,Dalam hal penentuan standar tebal las berdasarkan tebal profil yang akan kita las, maka untuk t ≤ 7 milimeter tebal minimal las adalah 3 milimeter,Untuk t =7 s/d 10 milimeter tebal minimal las adalah 4 milimeter, sementara t =10 s/d 15 milimeter tebal minimal las adalah 5 milimeter. Dan untuk t ≥15 milimeter tebal minimal las adalah 6 milimeter,Gambar kerja shop drawing yang menunjukan tentang pelaksanaan las harus jelas, yaitu meliputi jenis alat las serta posisi pengelasan, jenis elektroda, panjang maupun bentuk sambungan las, Peralatan keselamatan dan kesehatan dalam pengelasan Sesuai dengan standar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja K3, dalam pengelasan baja baik sebagai juru/tukang las atau pembantu tukang, penting melakukan persiapan yang matang guna terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan, utamanya untuk menghindari kecelakaan saat bekerja. peralatan keselamatan kerja las Adapun persiapan yang harus kita lakukan terlebih dahulu adalah melengkapi segala macam alat keselamatan selama pengelasan baja berlangsung, antara lain Seragam kerja las, yaitu terdiri dari baju lengan panjang serta celana panjang yang terbuat dari bahan kain katun,Topi pet berbahan katun, yang dapat kita putar kebelakang untuk memudahkan pemasangan topeng las,Topeng las, yaitu berfungsi untuk melindungi mata dan wajah dari radiasi nyala busur las maupun dari percikan nyala las,Apron, yaitu berguna untuk melindungi tubuh selama proses pengelasan,Sarung tangan yang terbuat dari kulit,Sepatu kerja safty. dalam pelaksanaan pengelasan Selama pelaksanaan pengelasan baja, yang harus kita perioritaskan adalah keselamatan mata, paru-paru serta kulit. Maka untuk semua hal-hal yang perlu kita persiapkan agar kesehatan tetap prima, kita lakukan terlebih dahulu sebelum pekerjaan pengelasan mulai. Adapun resiko terhadap kesehatan akibat pengelasan baja, dapat kita jabarkan berikut ini Mata perlu kita lingdungi dari radisi busur nyala listrik, sehingga tidak merusak selaput luar mata dan mengakibatkan mata kering. Sebab jika kita biarkan dan berlanjut untuk jangka waktu tertentu, maka mata dapat menjadi kita jaga agar tetap bersih, sebab pengelasan baja menghasilkan berbagai macam gas. Yang jika kita hirup pada jangka waktu yang lama, akan berakibat pada kesehatan paru-paru serta dapat meracuni sangat rentan terhadap panas dan radiasi ultra ungu, serta dapat mengakibatkan kulit terbakar. Penutup Seperti telah kita sebutkan, walau ada berbagai jenis alat las serta posisi pengelasan, namun penting untuk menentukan metode mana yang akan kita terapkan. Hal ini berkaitan dengan persiapan alat, tenaga kerja, mutu pengelasan serta perlengkapan alat keselamatan serta kesehatan kerja. Sebab mustahil dapat kita kuasai serta terapkan semua jenis las, demikian juga mengenai posisi pengelasan. Sehingga untuk menjaga kualitas pekerjaan tetap baik, kita harus tetapkan cukup dengan 2 jenis pengelasan, yaitu las busur listrik dan pengelasan dengan gas. Juga cukup dengan menerapkan 2 posisi pengelasan, yakni posisi las bawah tangan PA/1G dan posisi las horizontal PB/2F.Cukup simple, praktis namun sangat efektif.
- Узи ուզихጴч ωወጡстፗжና
- ነንф икоጥиպէпре
- Тваγըበ цօскесер ዳዙγ
- እбриքካνад ቢуጁаշэгև хυλአ
- Վозвቢл уλихዛ лениቻя
- Օциςሌ опреτ
- Թቬνавсե х ጶке
- Клуκега оዚեβ սա
PEKERJAANKONSTRUKSI BAJA Dalam dokumen Rks (Halaman 34-37) 1. Bahan a. Semua bahan baja yang dipergunakan harus sesuai dengan JIS G-3101, mutu BJ-37 dengan tegangan leleh minimum 2400 kg/cm². b. Semua bahan baja yang dipergunakan harus merupakan bahan baru, yaitu bahan yang belum pernah dipergunakan untuk kontruksi lain sebelumnya.
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA 1. Umum. Pasal ini mengatur pelaksanaan pekerjaan baja berikut segala peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti tercantum dalam gambar struktur dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari spesifikasi lainnya. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Kontraktor yang berpengalaman untuk pekerjaan ini dan harus disetujui oleh Konsultan MK. Kontraktor harus mempunyai tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat mengatasi seluruh masalah lapangan dengan cepat dan benar. Kontraktor harus melampirkan struktur organisasi dan membuat surat pernyataan yang menjamin bahwa personil yang diajukan akan berada di lokasi proyek selama pekerjaan berlangsung. Kontraktor harus melampirkan metode pelaksanaan serta alat-alat yang akan digunakan dalam proyek ini dengan memperhatikan urutan dan kecepatan pekerjaan. Kontraktor wajib menyediakan peralatan tersebut di lokasi pekerjaan tepat pada waktunya sehingga tidak menghambat pekerjaan lainnya. 2. Lingkup Pekerjaan Tenaga kerja, material dan peralatan. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan konstruksi baja termasuk penyediaan tenaga kerja, pengadaan bahan-bahan baik bahan dasar maupun bahan penyambung, peralatan baja dan alat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan aman. Pengukuran lapangan. Pekerjaan pengukuran yang mencakup kondisi lapangan yang ada, seperti hasil pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan, maupun segala penyimpangan yang terjadi, sehingga dalam gambar kerja diperlukan penyesuaian. Tenaga ahli. Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli yang berpengalaman di lokasi pekerjaan, sehingga dapat menyelesaikan segala masalah yang timbul di lapangan secara cepat dan benar. Gambar kerja/ shop drawings. Kontraktor harus membuat gambar kerja secara ditail, sebelum pekerjaan dimulai, termasuk penyesuaian dengan kondisi lapangan sampai mendapatkan persetujuan dari Konsultan MK. Gambar terlaksana/ As built drawings. Setelah pekerjaan dilaksanakan, Kontraktor wajib membuat gambar terlaksana sesuai dengan struktur yang dilaksanakan, dan diserahkan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan kontrak. 3. Peraturan - Peraturan Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan selanjutnya, maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut 1. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung, SNI 03-1729-2002 2. American Institute of Steel Construction Specification AISC 3. American Society for Testing and Materials ASTM 4. American Welding Society - Structural Welding Code AWS 5. Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia PUBBI-1982 4. Perhitungan Berat Konstruksi Baja Berat jenis baja Berat jenis baja adalah 7800 kg/m3. Satuan berat elemen baja adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam tabel pabrik pembuat. Berat baja di dalam BQ. Di dalam menghitung volume baja di dalam Bill of Quantity BQ, berat baja dihitung berdasarkan volume berat teoritis sesuai dengan gambar struktur. Berat sisa atau "waste" akibat pemotongan atau pembentukan elemen-elemen struktur dan juga alat penyambung seperti baut, las, angkur dan pelat buhul harus diperhitungkan di dalam analisa harga satuan. 5. Material Baja Jika tidak disebutkan secara spesifik di dalam gambar, maka semua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang baru dan merupakan "Hot rolled structural steel" dengan mutu baja ST 37 PPBBI-83 atau ASTM A 36 atau SS 41 JIS. U 3101-1970, yang memiliki tegangan leleh yield stress minimal, Fy = 240 Mpa dan tegangan tarik tensile stress Fu = 400 Mpa. Baja jenis ini umum disebut baja karbon Carbon Steel yang mengandung karbon antara - %. Semua material baja harus baru, bebas/bersih dari karat, lobang-lobang dan kerusakan lainnya, lurus, tidak terpuntir, tanpa tekukan, serta memenuhi syarat toleransi sesuai dengan spesifikasi ini. Baut. Kecuali ditentukan lain dalam gambar, baut penyambung yang digunakan adalah HTB A325 yang memiliki tegangan tarik putus nominal antara 105 - 120 ksi 735 - 840 Mpa. Baut penyambung harus merupakan material baru, dan panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Jika tidak disebutkan khusus di dalam gambar maka baut yang dimaksud adalah type A325-X ulir terletak di luar bidang geser. Baut harus dilengkapi dengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada kedua sisinya. Mutu pelat ring harus sesuai dengan mutu baut. Elektroda las. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar struktur, maka elektoda las yang digunakan adalah E70XX, sesuai dengan lokasi penggunaannya. Angkur. Kecuali ditentukan lain di dalam gambar, maka angkur yang digunakan harus memiliki kualitas BJTD 40, dengan panjang penjangkaran minimal sedalam 40 kali diameter. Angkur harus memiliki ulir yang cukup sehingga pada saat digunakan benar-benar dapat berfungsi secara benar. Cat dasar/primer dan cat finish. Seluruh material baja harus dilindungi dengan cat dasar Zinc Chromate dengan tebal seperti tertera di dalam spesifikasi ini. Sedangkan untuk cat finish tertera di dalam spesifikasi teknis arsitektur dan jika tidak disebutkan harus mengikuti ketentuan di dalam spesifikasi ini. Angkur khusus. Untuk menghubungkan elemen struktur beton lama dengan yang baru diperlukan suatu angkur khusus. Angkur tersebut harus termasuk sebagai heavy duty anchor dengan sistem adhesive chemical. Kapasitas tarik dan geser angkur yang dipakai mengikuti apa yang tercantum dalam gambar rencana. 6. Penggantian Profil/ Penampang Pada prinsipnya dalam tahap perencanaan, profil yang digunakan adalah profil yang diproduksi oleh pabrik. Apabila ternyata profil tersebut tidak tersedia, maka Kontraktor dapat mengganti profil tersebut dengan profil lain yang disetujui oleh KP. Usulan perubahan tersebut harus dilengkapi dengan perhitungan yang menunjukkan bahwa profil pengganti tersebut minimal sama kuat dan kakunya dengan profil yang digantikan. Juga harus diperhatikan bahwa tinggi profil pengganti harus mempunyai tinggi maksimal sama dengan profil original, sehingga tidak mengurangi ruang peralatan M&E. Walaupun perubahan profil tersebut disetujui, Kontraktor tetap harus mengantisipasi perubahan tersebut, agar tidak terjadi klaim terhadap waktu pelaksanaan maupun biaya. 7. Toleransi dimensi, panjang dan kelurusan Toleransi dimensi Dimensi yang tercantum di dalam gambar rencana adalah dimensi sesuai dengan yang tertera di dalam tabel pabrik pembuat baja. Di dalam pembuatan terjadi variasi yang menyebabkan terjadinya perbedaan dengan dimensi rencana. Perbedaan terhadap panjang, lebar serta tebal diizinkan sebesar harga terkecil antara 1/32 inci mm atau 5 % dari dimensi rencana. Toleransi panjang. Untuk elemen baja balok, kolom yang dipasang merangka satu terhadap lainnya, toleransi panjang diizinkan sebesar 1/16 inci mm untuk elemen dengan panjang kurang dari meter dan sebesar 1/8 inci mm untuk panjang lebih dari meter. Toleransi kelurusan Kelurusan dari elemen baja dibatasi sebesar 1/500 bentang di antara 2 titik tumpunya, kecuali ditentukan lain oleh Konsultan Perencana. 8. Uji material Contoh Material. Kontraktor wajib menyediakan contoh material baja, baut dan lain lain untuk diuji pada laboratorium yang disetujui oleh KP/ Konsultan MK. Segala biaya pengujian harus termasuk di dalam penawaran yang diajukan. Uji pengelasan. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan MK, maka akan dilakukan testing pada hasil pengelasan. Tipe dan jumlah test untuk pengelasan disesuaikan dengan kebutuhan sesuai AWS serta dilakukan atas biaya Kontraktor. 9. Syarat-syarat Pelaksanaan Gambar kerja/ shop drawing. Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerja yang diperlukan dan menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan disetujui Konsultan MK. Bilamana disetujui, Kontraktor dapat mulai pekerjaan fabrikasinya. Pemeriksaan dan persetujuan Konsultan MK atas gambar kerja tersebut hanya menyangkut segi kekuatan struktur saja seperti 1. Ukuran/dimensi profil, ketebalan plat-plat, ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan. Ketepatan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-elemen konstruksi baja yang berhubungan dengan pengangkutan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui Konsultan MK, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Kontraktor dari tanggung jawab ketidak tepatan serta kemudahan dalam erection elemen-elemen konstruksi baja. 2. Pengukuran dengan skala dalam gambar sama sekali tidak diperkenankan. 3. Pada gambar kerja harus sudah terlihat bagian-bagian tambahan yang diperlukan untuk keperluan montase serta cara-cara montase yang direncanakan. Fabrikasi 1. Selama proses fabrikasi Konsultan MK harus menempatkan staffnya yang berpengalaman dalam fabrikasi baja secara penuh untuk mengawasi pelaksanaan fabrikasi di bengkel kerja Kontraktor. 2. Kontraktor harus memberikan Fabrication Manual Procedure termasuk Procedur Quality Control kepada Konsultan MK untuk disetujui. 3. Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli dalam konstruksi baja. 4. Semua elemen-elemen harus difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan/atau bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi atau kerusakan-kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk penanganan sambungan-sambungan serta las di lapangan dan sebagainya. 5. Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong brender atau gergaji besi. Pemotongan dengan mesin las sama sekali tidak diperbolehkan. Tanda-tanda pada konstruksi baja 1. Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan kode yang jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah. 2. Kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus. 3. Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda. Pengelasan 1. Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC Specification dan baru dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan MK. Pengelasan harus dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit. 2. Kawat las yang dipakai adalah harus dari produk yang disetujui oleh KP. Ukuran kawat las disesuaikan dengan tebal pengelasan. 3. Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil pengalaman yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis. Hal ini harus dibuktikan dengan menunjukkan sertifikat yang masih berlaku. 4. Kontraktor harus memperhatikan dengan seksama tipe dan ukuran las yang tercantum di dalam gambar las sudut, las tumpul dan lain-lain, dan Kontraktor harus mempunyai alat untuk mengukur tebal las sehingga dengan mudah dapat diketahui apakah tebal las sudah sesuai dengan gambar atau tidak. 5. Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api harus dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat. 6. Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi dan tegangan residual pada elemen konstruksi baja yang dilas. Pengelasan pada pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan dengan teknik preheating. 7. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las pengelasan lebih dari satu kali, maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam yang ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali. 8. Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik, maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. Bila akan mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan MK. 9. Perhatian khusus diberikan pada pengelasan yang dilakukan di lapangan field weld, dimana posisi dari tukang las harus sedemikian sehingga dapat dengan mudah melakukan pengelasan dengan hasil yang baik tanpa mengabaikan keselamatan kerja. 10. Pada semua pengelasan harus dilakukan pemeriksaan visual untuk mengetahui apakah a. persiapan pengelasan sudah dilakukan dengan baik bersih, gap yang cukup dan lain-lain. c. ukuran dan tipe las sudah sesuai gambar. 11. Pada jumlah lokasi 30% dari seluruh lokasi pengelasan juga harus dilakukan "Liquid Penetrant Test" sesuai dengan AWS D Lokasi pengetesan ditentukan oleh Konsultan MK. 12. Apabila dianggap perlu oleh Konsultan MK atau apabila ada keraguan terhadap hasil "Liquid Penetrant Test" tersebut, maka Konsultan MK dapat meminta pada Kontraktor untuk juga melakukan Radiographic Test sesuai dengan AWS D 13. Laboratorium uji las yang ditunjuk harus mendapat persetujuan Konsultan MK dan semua biaya pengujian las menjadi tanggung jawab Kontraktor. Baut penyambung dan Angkur. 1. Kontraktor harus melakukan pengujian terhadap baut pada laboratorium yang disetujui oleh Konsultan MK, sebelum Kontraktor memesan baut yang akan dipakai. 2. Jumlah baut yang diuji untuk masing-masing ukuran adalah minimum 3 tiga buah. 3. Walaupun test baut tersebut memenuhi syarat, Konsultan MK berhak untuk meminta diadakan uji baut lainnya dengan jumlah 1 satu baut dari setiap 250 baut yang digunakan. Biaya pengujian baut tersebut ditanggung oleh Kontraktor. 4. Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut. Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut maksimal mm 1/16 inci lebih besar dari diameter baut. Kontraktor tidak boleh membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan MK. 5. Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api sama sekali tidak diperkenankan. 6. Pemasangan dan pengencangan baut harus dikerjakan dengan kunci momen torsi yang sebelumnya sudah dikalibrasi, sebagai berikut Diameter Baut Torsi inci mm ½ 12 90 12,454 5/8 16 180 24,908 ¾ 19 320 44,287 7/8 22 470 65,038 1 25 710 98,249 1 1/8 28 960 132,844 1 ¼ 32 186,872 1 ½ 38 357,018 7. Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik baut sesuai dengan spesifikasi AISC. Pelaksanaannya harus diawasi secara langsung oleh Konsultan MK. 8. Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan. 9. Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat. 10. Percobaan Pengangkatan di Bengkel Untuk memudahkan pengangkatan konstruksi baja di lapangan, maka disyaratkan agar dilakukan percobaan pengangkatan di pabrik workshop assembly, sehingga dapat diketahui dengan jelas mengenai ketepatan/keakuratan elemen-elemen konstruksi baja yang terpasang berikut sambungan-sambungannya. Percobaan tersebut penting untuk dilaksanakan, agar dapat diketahui dengan pasti ketepatan ukuran dan juga kekuatan konstuksi baja tersebut, serta dapat dilakukan penyempurnaan sebelum baja tersebut dipasang pada tempatnya. 11. Metode Pengangkatan Waktu pengajuan. Selambat-lambatnya 2 dua minggu sebelum pengangkatan dimulai, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis permohonan untuk hal ini. Metode dan skedul pengangkatan tersebut harus disetujui oleh Konsultan MK. Metode pengangkatan harus mencakup antara lain 1. Rencana pengiriman baja dari bengkel. 2. Lokasi penyimpanan elemen baja yang hendak dipasang. 3. Alat-alat bantu yang digunakan berikut perlengkapannya. 4. Urut-urutan pengangkatan. 5. Langkah pengamanan selama pengangkatan berlangsung. 6. Pengaku sementara untuk pengaman konstruksi selama pengangkatan berlangsung. 7. Skedul pengangkatan elemen-elemen baja. 8. Perlengkapan yang diperlukan sebelum dan selama pengangkatan. Pemeriksaan akhir sebelum pengiriman. Kontraktor harus membuat jadual rencana pengiriman dari pabrik ke lapangan kepada Konsultan MK. Dengan jadual tersebut, Konsultan MK dapat mengatur waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum baja dikirim. Setiap pengiriman tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dapat ditolak oleh Konsultan MK dan risiko biaya serta akibat lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Lokasi penempatan baja di lapangan. Penempatan elemen baja di lapangan harus pada tempat yang kering/ terlindung sehingga elemen-elemen tersebut tetap dalam kondisi baik hingga terpasang. Konsultan MK berhak untuk menolak elemen-elemen baja yang rusak karena salah penempatan atau rusak akibat proses apapun juga. Waktu pengangkatan. Pengangkatan elemen-elemen baja hanya boleh dilaksanakan setelah metode dan jadual pengangkatan disetujui oleh Konsultan MK. Posisi angkur dll. Sebelum pengangkatan dimulai, Kontraktor harus memeriksa kembali dudukan/ posisi angkur-angkur baja untuk memastikan bahwa semuanya dalam kondisi baik dan tidak mengalami kerusakan, demikian juga dengan jarak dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja. Perhatian khusus dalam pemasangan angkur-angkur untuk rangka baja dimana jarak-jarak/kedudukan angkur-angkur harus tetap dan akurat untuk mencegah ketidak cocokan dalam erection, untuk ini harus dijaga agar selama pengecoran angkur-angkur tersebut tidak bergeser, misalnya dengan mengelas pada tulangan kolom/balok atap. Keselamatan di lapangan. Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan pekerja-pekerjanya di lapangan. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan ikat pinggang pengaman, topi pengaman, sarung tangan dan alat lain yang diperlukan selama pekerjaan berlangsung. Kegagalan pengangkatan Kontraktor harus merencanakan pengangkatan ini dengan baik dan mempersiapkan segala alat penunjang agar proses pengangkatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegagalan pengangkatan akibat kelalaian maupun sebab lainnya menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya, baik terhadap biaya maupun waktu. Kerusakan elemen baja Secara prinsip elemen baja yang rusak baik karena salah pemotongan maupun tidak memenuhi toleransi yang disyaratkan tidak diizinkan untuk digunakan pada proyek ini, kecuali diizinkan oleh KP. Tenaga ahli untuk pengangkatan. Untuk proses pengangkatan di lapangan, Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ini. Tenaga ahli untuk mengawasi pekerjaan tersebut harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan MK. Las lapangan. Secara prinsip las di lapangan sedapat mungkin dihindarkan. Jika pengelasan harus dilakukan di lapangan dengan alasan tertentu, maka Kontraktor wajib membuktikan bahwa hasil las lapangan tersebut secara teknis memenuhi syarat. Untuk itu Kontraktor harus mengusulkan cara pengujian atas hasil las lapangan ini, agar dapat disetujui oleh Konsultan MK. Uji las tersebut meliputi antara lain tebal las, kualitas las dan kepadatan las. 12. Pengecatan Persiapan Pengecatan Semua permukaan elemen baja sebelum dicat harus bebas dari 1. lapisan mill, yaitu lapisan tipis mengkilap yang berasal dari pabrik baja. 2. karat 3. minyak dan bahan kimia lainnya. 4. kotoran yang akan mempengaruhi kualitas pengecatan. Pembersihan harus dilakukan dengan menggunakan "mechanical wire brush" sikat baja mekanis dan tidak boleh menggunakan sikat baja manual, kecuali hanya untuk permukaan-permukaan yang betul-betul tidak dapat dijangkau oleh "mechanical wire brush" tersebut, sebelum pengecatan dilakukan. Pembersihan dengan menggunakan sand blasting sangat dianjurkan, terutama untuk permukaan baja yang mengalami korosi. Pengecatan Primer/Dasar Setelah persiapan pengecatan seperti tersebut di atas, elemen baja dicat dasar sebagai berikut Item Cat Dasar Tipe Zinc Chromate Merk ICI atau Danapaint Ketebalan 35 micron Cat dilakukan di Workshop/ pabrik Apabila cat dasar yang sudah dilakukan belum sempurna, maka Kontraktor wajib memperbaiki kondisi ini dengan melakukan pembersihan atas cat dasar tersebut dan pengecatan diulang kembali sesuai dengan prosedur yang ada. Cat Finish. Jika tidak disebutkan secara khusus maka cat finish harus dilakukan 2 dua kali dengan ketentuan sebagai berikut Item Cat Finish I Cat Finish II Tipe Cat dov Cat dov Merk ICI atau Danapaint ICI atau Danapaint Ketebalan 30 micron 30 micron Cat dilakukan di Pabrik Pabrik Sama seperti cat dasar, maka cat finish I maupun cat finish II baru boleh dilaksanakan setelah lapisan cat-cat sebelumnya betul-betul kering. Kontraktor wajib melakukan pengecatan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan. Hasil yang tidak sempurna, harus diperbaiki dan Kontraktor bertanggung jawab atas segala risiko yang terjadi. Pemeriksaan tebal cat. Untuk memeriksa tebal cat, Kontraktor harus menyediakan alat ukur khusus untuk itu. Baja yang dibungkus dan baja sementara. Khusus untuk elemen baja yang akan dibungkus beton atau baja yang tidak permanen, maka bagian permukaan tersebut hanya dicat dengan cat dasar saja. 13. Anti Lendut Secara umum konstruksi baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti lendut khususnya untuk kuda-kuda dan kantilever. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan akibat beban mati. Besarnya anti lendut tersebut dapat dilihat pada gambar atau jika tidak disebutkan secara khusus besarnya adalah sebesar 1/350 kali bentang.
konstruksibaja #SteelStructure #rafter #belajarkonstruksibaja #membuatkonstruksibaja #iwf #hbeam #steelSEMOGA BERMANFAAT JANGAN LUPA LIKE DAN SUBCRIBE
Tahapan dalam Memasang Konstruksi Baja WF – Pemasangan baja struktural terdiri dari perakitan komponen baja menjadi bingkai di situs. Prosesnya termasuk mengangkat dan menempatkan komponen ke posisinya, lalu menghubungkannya bersama. Umumnya ini dicapai melalui perbautan, tetapi kadang-kadang pengelasan situs digunakan. Kerangka yang telah dirakit perlu disejajarkan sebelum perbautan selesai, dan struktur diserahkan kepada kontraktor utama. Seringkali kemampuan Memasang Konstruksi Baja WF prosesnya aman, cepat dan ekonomis dipengaruhi secara signifikan oleh keputusan awal yang dibuat selama desain jauh sebelum ereksi dimulai. Penting bagi desainer untuk memahami dengan jelas dampak keputusan mereka; “buildability” adalah tujuan desain yang valid. Berikut Tahapan dalam Memasang Konstruksi Baja WFKoordinasi lokasi yang baik akan memfasilitasi proyek berjalan dengan lancar. Akses yang memadai diperlukan oleh kontraktor pabrik baja untuk pengangkutan , pembongkaran dan pemasangan baja , baik di lokasi maupun di jalan akses di sekitarnya atau yang berdekatan. Penyediaan ground level yang dipersiapkan dengan baik yang mampu mengambil beban roda yang diperlukan sangat penting. Penggunaan Sertifikat Serah Terima Situs Aman BCSA akan membantu dalam memenuhi persyaratan ini, sehingga mengurangi risiko kecelakaan dan keterlambatan karena kondisi situs yang buruk dan tidak aman. Perencanaan KonstruksiUntuk mencapai aspirasi klien pada biaya , program dan kualitas, perencanaan untuk konstruksi harus dimulai pada awal proses desain . Perencanaan seperti itu harus mempertimbangkan urutan konstruksi, faktor desain yang memengaruhi kemampuan membangun, dan praktik lokasi dalam hal instalasi ereksi yang khas. Urutan konstruksiArtikel terpisah tentang Kesehatan dan Keselamatan mencakup bagian yang mengidentifikasi keputusan desain yang mempengaruhi pengembangan pernyataan metode ereksi . Dalam konteks desain dan perencanaan yang lebih luas, ada tiga faktor perencanaan yang memengaruhi kemampuan membangun skema. Ini adalah Urutan ereksi praktis . Lokasi sistem bracing atau cara lain untuk mempertahankan keseimbangan struktural sangat penting di perakitan. Koneksi yang dirakit secara sederhana adalah faktor utama di perdagangan logis. Ini akan mempengaruhi bagaimana pengembangan program kontrak induk sebagai rencana H&S Pra-tender bermetamorfosis menjadi Rencana H&S koneksi yang dirakit secara sederhana akan memengaruhi kemampuan untuk menggunakan pengelasan lokasi . Untuk sambungan yang akan dilas di lokasi, anggota harus dipegang dengan aman di posisinya agar pas untuk pengelasan akurat dan kaku. Hampir selalu ini akan membutuhkan koneksi sementara sementara dan dukungan sementara tambahan. Kebutuhan untuk menyediakan fasilitas tambahan ini sering mengakibatkan pengelasan di lokasi menjadi pilihan yang mahal. Faktor Apa Saja yeng Perlu di Pertimbangkan Saat Memasang Konstruksi Baja WF?Faktor desainEmpat faktor desain yang harus dipertimbangkan yang berkontribusi terhadap pembangunan adalah Pengulangan dan standardisasi. Ada dua aspek standardisasi pengulangan dari jenis bangunan yang sama dan detail umum / standar untuk koneksi .Toleransi yang dapat dicapai . Jika toleransi “ketat” ditentukan, maka kontrol khusus akan diperlukan dan mungkin detail yang dirancang bingkai. Di sini, pilihan utama adalah antara bracing bingkai atau bingkai kontinuSistem lantai . Untuk frame bertingkat , pilihan sistem lantai akan memengaruhi urutan ereksi karena menentukan stabilitas struktur bagian yang situsParameter kunci ketika merencanakan ereksi adalah jumlah potong. Angka-angka yang dikutip dalam studi kasus SCI di Senator House di SCI-P178 rata-rata 39 buah diangkat dan ditempatkan per kait per shift dan puncak 60. Dengan satu kait digunakan dan berat potongan rata-rata sekitar 500 kg, ini menghasilkan tingkat ereksi sekitar 100 ton per minggu yang melepaskan lebih dari meter persegi dek per minggu. Ini adalah potongan berat yang relatif berat untuk struktur peninggian sedang, tetapi target area tergantung pada jumlah potongan bukan berat. Jumlah potongan yang didirikan tergantung pada pilihan crane, dan ketersediaannya untuk pemasangan baja daripada aktivitas konstruksi lainnya. Cranes bervariasi dalam kecepatan gerakannya perjalanan kail, slewing dan jibbing, dan produktivitas keseluruhannya juga dapat dipengaruhi oleh pilihan lokasi yang bijak dalam tapak situs. Jika dua lift crane diperlukan, aturan untuk penggunaannya secara bersamaan memberikan penalti yang signifikan dalam hal waktu yang diperlukan untuk sling, lift, dan menempatkan beban. Bagaimana Cara Memasang Konstruksi Baja WF?Ereksi bajaEreksi baja pada dasarnya terdiri dari empat tugas utama Menetapkan bahwa fondasi sesuai dan aman untuk ereksi dan menempatkan komponen ke posisinya, umumnya menggunakan crane tetapi terkadang dengan jacking. Untuk mengamankan komponen pada tempatnya, sambungan berbaut akan dibuat, tetapi belum sepenuhnya dikencangkan. Kerusakan mungkin juga tidak sepenuhnya struktur , terutama dengan memeriksa bahwa basis kolom berjajar dan tingkat dan kolom tegak lurus. Pengepakan dalam sambungan balok-ke-kolom mungkin perlu diubah untuk memungkinkan pelat kolom yang berarti menyelesaikan semua koneksi baut untuk mengamankan dan memberikan kekakuan pada ereksiCranes dan MEWPs Mobile Elevating Work Platforms sebagian besar digunakan untuk pemasangan baja struktural untuk bangunan dan jembatan di Inggris, meskipun teknik lain kadang-kadang digunakan untuk konstruksi jembatan baja . Secara umum, crane dapat dibagi menjadi dua kategori besar, seluler dan non-seluler. Kategori pertama mencakup derek yang dipasang di truk, derek perayap, dan derek semua medan, sedangkan kategori kedua terutama mencakup derek menara . Mobile craneBiasanya, derek yang dipasang truk tidak memerlukan derek cadangan untuk pemasangan di lokasi, dan membutuhkan sedikit waktu pemasangan. Kedua atribut ini berarti bahwa mereka cocok untuk komisi satu hari, satu hari. Kelemahan utama mereka adalah untuk mencapai kapasitas angkat yang tinggi dari kendaraan ringan, dibutuhkan tapak yang lebih besar daripada crawler crane yang setara. Ukuran tapak dapat ditingkatkan menggunakan outrigger, tetapi kondisi tanah yang baik diperlukan untuk memberikan dasar yang kuat dan memastikan stabilitas yang memadai.
JasaKonstruksi Baja wf. Info, Call- . 0813-1839-7790. PEKERJAAN GALIAN DAN PONDASI Galian Tanah Pondasi :95.500/m3 Cara membaca tabel berat besi baja WF ( Wide Flange) diatas adalah : Sebagai Contoh : WF 100x50x5x7mm-12 M’ 112 kg 9.333. Artinya dimensi besi WF tersebut adalah :
Fabrikasi baja adalah rangkaian pekerjaan beberapa komponen bahan baja, yang melalui proses dari bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Dan selanjutnya kirim ke lokasi proyek untuk digunakan sebagai struktur konstruksi. Sedangkan pengertian metode kerja fabrikasi baja, adalah sesuatu perbuatan yang teratur melakukan secara bertahap untuk mengerjakan beberapa komponen bahan baja. Agar baja dapat kita gunakan untuk keperluan konstruksi bangunan terlebih dahulu melalui proses fabrikasi. Metode kerja fabrikasi baja yang benar harus kita laksanakan dengan tahap-tahap seperti berikut Tahap I Persiapan sebelum pelaksanaan fabrikasi Agar rangkaian proses pelaksanaan fabrikasi baja berjalan lancar dan berkualitas, perlu kita lakukan beberapa persiapan pada hal-hal seperti berikut ini Workshop memastikan lokasi pelaksanaan fabrikasi adalah workshop bukan pada area yang tebuka. Workshop yang respresentatif untuk kerja baja adalah terhindar dari hujan dan panas. Serta memiliki luas yang cukup untuk melaksanakan fabrikasi drawing memastikan shop drawing telah lengkap dan telah melalui approval oleh pihak-pihak berkompeten, misalnya Engineer, Konsultan pengawas dan memastikan semua Jenis Alat Fabrikasi Baja Konstruksi telah lengkap dan dalam kondisi memastikan semua bahan yang akan kita gunakan sudah tersedia dan semua dalam kondisi baru, bukan sisa atau bahan bekas. Tahap II Rangkaian metode kerja fabrikasi baja 1. Pelaksanaan pembersihan clearing Membersihakan permukaan bahan dari kotoran yang menempel misalnya debu, air, minyak, gumpalan logam kasar dan sebagainya. Pembersihan juga harus kita lakukan pada lokasi/area kerja akan kita laksanakan fabrikasi, antra lain Lantai kerja terbebas dari bekas-bekas bahan atau Mill scale pekerjaan sebelumnya, tidak bedebu dan lembab,Pada area kerja tidak bercampur dengan bahan dan alat dari proyek yang lainPeralatan tertata rapi 2. Penandaan marking Penandaan artinya memberi kode pada bahan yang akan kita kerjaan, sesuai kode yang tertera pada shop drawing. Langkah pemberian kode bahan sebagai berikut Mengukur bahan sesuai ukuran yang telah adadalam shop drawing dan memberi garis dengan kapur besi atau spidol warna putih,Memastikan sisa bahan yang kita ukur tersebut dapat kembali kita pergunakan untuk bahan tidak terbuang,Memberi kode/tanda pada bahan dengan cat besi 3. Pengendalian controlling Sebelum menuju proses selanjutnya, pengendalian kita lakukan oleh pengawas/engineer fabrikasi untuk memastikan Lokasi kerja telah benar-benar bersih,Pengukuran pada bahan sudah tepat,Kode pada bahan sudah benar,Sisa bahan bisa kita pergunakan untuk bahanlain. 4. Memotong cutting Pemotongan bahan kita lakukan dengan mempertimbangan kemungkinan terjadinya kontraksi/deformasi pada bahan yang akan kita potong. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada bahan tersebut, kita lakukan dengan cara berikut Garis batas pemotongan bahan telihat dengan jelas,Posisi permukaan bahan tegak lurus terhadap mesin/alat potong, tidak puntir atau miringBekas irisan benar-benar lurus, rata atau tidak kasar 5. Membuat lobang drilling Lobang yang dibuat pada bahan berguna untuk sambungan dengan mur baut. Sehingga untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada sambungan mur baut, dipengaruhi oleh diamter lobang yang tersedia pada bahan serta jarak lobang apakah sudah sesuai dengan shop drawing. Beberapa langkah kerja membuat lobang pada bahan Lakukan pengukuran ulang pada bahan yang sudah tersedia, sekaligus memberi tanda dimana posisi akan dibuat lobang, serta berapa ukuran/diameter lobangKetentuan diamter lobang yang akan dibuat adalah ˃0,5-1 mm diameter bautKetentuan membuat lobang pada bahan yang ketebalannya ≤3 mm dapat dilakukan dengan mesin/alat Punch,sementara tebal ≥3 harus menggunakan alat bor 6. Perakitan assembling Perakitan bahan guna memperoleh bentuk yang sesuai dengan shop drawing, yaitu menggabungkan bahan dengan Komponen Struktur Rangka Baja Profil lainnya. Misalnya memasang Clead plate pada balok profil IWF, memasang Gusset plate pada rangka batang siku dan seterusnya. Jika bahan yang dirakit tidak sesuai dengan shop drawing, kemungkinan kesalahan terjaddi mulai dari Marking, Cutting dan mengantisipasi agar kejadian seperti ini tidak terjadi, peran pengawas/engineering saat fabrikasi sangat penting. 7. Metode pegelasan welding Untuk medapatkan hasil las yang baik dan maksimal perlu menerapkan teknik pengelasan yang benar. Dan beberapa syarat yang perlu diperhatikan diantaranya permukaan bahan harus benar-benar bersih, menyesuaikan jenis dan tebal las dengan bahan yang akan dilas, posisi bahan yang akan dilas apakah miring atau dapat berobah. Jika bahan yang akan dilas tidak stabil maka perlu dibuat Jig, yang berfungsi membatu tukang memegang/menjepit bahan selama proses pengelasan dilaksanakan. Pengelasan bahan dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut Langkah I melakukan Tack weld, yaitu membuat titik-titik las pada bahan. Tack weld dilakukan bersamaan dengaan II jika semua Tack weld telah dilakukan dengan benar pada bahan, maka selanjutnya dapat dilakukan pengelaan full weldingLangkah III membersihkan kerak atau bekas las Gambar detail sambungan las Pengelasan8. Pemeriksaan awal first checking Pemeriksaan awal pada bahan yang telah melalui rangkaian proses fabrikasi, dilakukan oleh pengawas/engineer bertujuan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pekerjaan. Pemerikasaan ini harus berpedoman pada shop drawing, antara lain mengenai Ukuran dan jumlah bahan yang di fabrikasi,Diameter, jarak dan jumlah lobang pada bahan,Mutu las Tahap III Metode kerja finishing baja Finishing kita lakukan setelah tahap II selesai, dan telah mendapat persetujuan dari pengawas/engineer untuk melanjutkan ke tahap berikutnya. Tahap ini kiita lakukan dengan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini Area untuk pekerjaan finishing berbeda dengan area proses fabrikasi, maka perlu memindahkan bahan ke area khusus melaksanakan finishing,Semua bahan yang telah melalalui rangkaian proses fabrikasi harus segera kita cat,Memisahkan bahan sesuai kode pada masing-masing bahan, 1. Pelaksanaan pengecatan painting Proses pengecatan permukaan besi segera kita lakukan untuk menghidari korosi, sebab korosi pada besi dapat terjadi karena udara yang lembab, berdebu serta akibat adanya bekas las pada bahan. Spesifikasi cat besi yang kita butuhkan pada baja ada beberapa macam, antara lain Lapisan Base coating dan cat finishing top coating saja atau,Terdiri dari Sand blasting, Base coting, dan Top coating. Sementara proses pengecatan dapat kita lakukan dengan 3 jenis yaitu spary, rol dan kuas. Karena masing-masing pekerjaan memiliki spesifikasi dan proses pengecatan yang beragam, maka teknis pelaksanaan cat selalu mengacu pada shop drawing. Serta dibawah pengawasan oleh seorang pengawas/engineer yang khusus mengani pekerjaan finishing cat. 2. Pemeriksaan akhir final checking Pemerikasaan akhir pada bahan kita lakukan oleh seorang Quality Control QC, yang bertugas untuk melakukan Cros check jumlah dan kode bahan, dan juga melaksanakan kontrol pada kualitas cat bahan. 3. Pengepakan packing Melaksanakan pengepakan bahan kemungkinan kita laksanakan sebab 2 hal, yakni Bahan yang telah selesai fabrikasi langsung kirim ke proyek. Jika hal ini memungkinkan akan lebih baik, sebab tidak perlu lokasi ekstra untuk tempat penyimpanan bahan workshop. Hanya yang kita perlukan armada/alat transportasi yang memadai untuk mengangkut bahan ke lokasi yang telah selesai fabrikasi tidak langsung kirim ke proyek. Hal ini perlu memperhatikan lokasi penyimpanan agar tidak mengakibatkan kerusakan pada bahan. Misalnya bahan tidak bersinggungan langsung dengan tanan, jadi tempatkan pada ruang tertutup dan terhindar dari panas atau hujan. Kesimpulan Berdasarkan tahap-tahap metode kerja fabrikasi baja tersebut, dapat kita simpulkan ada 4 orang yang memiliki peran penting menangani rangkaian proses fabrikasi hingga finishing, yaitu pengawas/engineering yang bertugas untuk Mengawasi proses Marking hingga ControllingMenangani proses Cutting hingga First CheckingMenangani proses PaintingQuality Control QC Selain itu ada 2 orang bagian logistik, yaitu yang menangani bagian penerimaan bahan dan yang menangani bagian pengiriman bahan yang sudah selesai selsai fabrikasi.
Sosialisasidilakukan karena masyarakat berhak mendapatkan keterbukaan informasi atas bahan material, proses produksi, kekuatan, fabrikasi, metode konstruksi, serta harga yang layak. "Penggunaan rangka baja ringan ternyata lebih efisien dibanding rangka baja konvensional dan kayu," ungkap Bonni MM Ointu, Ketua PII Wilayah Gorontalo, Jumat (16
Alat-alat kontruksi baja – Di zaman yang semakin berkembang ini membuat penggunaan baja semakin meningkat contohnya untuk pembangunan seperti rumah, gedung, dan lain sebagainya. Baja ini di pilih di bandingkan kayu karena memiliki keunggulan tersendiri yaitu tahan terhadap karat sehingga anda akan sedikit di untungkan. Baja ini juga tergolong dalam komponen yang ringan dan praktis, sehingga pemasangannya akan lebih mudah. Alat-alat Kontruksi Baja Jika di bandingkan dengan kontruksi beton maupun kayu ternyata kontruksi baja ini memiliki alat yang khusus untuk menyambung baja agar tetp berdiri dengan kokoh. Dan berikut ini kami berikan ulasannya Baut Baut ini di pakai dalam kondisi seperti kontruksi yang dapat di bongkar pasang, jika jenis plat yang di sambung lebih besar dari 5 d dan lain sebagainya. Paku Keling Untuk penggunaan paku keeling ini di peruntukan bagi kontruksi bangunan yang tetap dan tebal pelatnya tidak lebih dari 6d paku keling. Las Untuk menyambungkan juga dapat menggunakan las hal tersebut di peruntukan untuk kontruksi bangunan yang permanen. Berikut ini merupakan beberapa jenis bahan yang sering digunakan Tipe Rangka Frame Structure Frane structure atau tipe rangka merupakan salah satu jenis kontrksi baja yang terbilang cuckup popular, janis kontruksi baja ini terbentuk dari beberapa batang bajayang saling memperkuat satu dengan yang lainnya. Maka frame structure merupakan kontruksi baja yang terdiri dari beberapa batang baja dan batang Tarik, batang belok, batang lentur dengan beban yang maksimal. Kontruksi baja tipe rangka ini sangat cocok untuk di gunakan pada struktur seperti atap, jembatan, gudang, pabrik. Tower transmisi listrik dan lainnya. Tipe cangkeng shell tipy secutity Kemampuan yang di miliki kontruksi baja tipe ini juga lebih di utamakan sebagai penahan tarikan pada bagian kubahnya yang berfungsi untuk menahan beban. Pada umumnya kontruksi baja tipe ini selalu di kombinasikan dengan tipe rangka agar mendapatkan daya tahan yang tergolong cukup tinggi. Beberapa kontruksi bangunan yang menggunakan baja tipe ini adalah seperti tangka air atau bejana. Sementara di sisi lain bangunanyang menggunakan kontruksi baja tipe inilebih mengarah ke bagian atasnya seperti masjid maupun stadion. Tipe suspense suspension type structure Jenis ini tentu menjadi daya Tarik tersendiri karena keberadaan kabel di Tarik, dan beberpa ahli beranggapan bahwa elemen Tarik pada suspension type structure ini terbukti merupakan tipe yang paling efisien untuk menahan beban. Kontruksi baja tipe ini semakin banyak di gunakan pada bangunan yang memiliki tingkat elastatitas yang tinggi. Bangunan yang menggunakan suspension di antaranya adalah jembatan. Berikut merupakan tipe-tipe baja yang perlu anda ketahui Pada umumnya baja yang di gunakan dalam kontruksi baja bangunan adalahberbahan plat atau batangan. Sedangkan untuk penampang yang terdapat pada bahan baja di sebut dengan profil. Untuk saat ini tersedia berbagai macam profil yang digunakan sebagai bahan baja. Berikut tipe-tipe baja Baja Tunggal Tipe baja ini memiliki profil baja yang terdiri dari baja sikt-siku sama kami, tidak sama kaki atau baja T dan L serta baja canal Baja Gabungan Baja gabungan ini terdiri dari double baja L sama kami, double baja L tidak sama kaki dan double baja I Baja Susun Untuk baja susun ini merupakan baja yang terdiri dari double baja I atau lebih jadi baja yang tersusun lebih dari 2 baja I Sementara itu, baja susun merupakan baja yang terdiri dari double baja I atau lebih. Artinya, baja yang tersusun lebih dari 2 baja I. Keunggulan Konstruksi Baja Kontruksi baja ini ternyata memiliki keunggulan jika di bandingkan dengan beton ataupun kayu. Berikut ini merupakan keuntungannya Terasa lebih ringan Mudah dibongkar atau dipindahkan Konstruksi dapat digunakan pada kesempatan kedua atau dapat digunakan berkali-kali Pemasangan lebih mudah Mudah dipesan dengan ukuran, bentuk serta mutu tertentu. Kekurangan Konstruksi Baja Di sisi lain kontruksi baja ini juga memiliki beberapa kelamahan di antaranya adalah Jika baja ini terbakar otomatis kekuatannya akn mengurang Mudah mengarat jadi harus di butuhkan perawatn yang ekstra Dikenakan biaya yang cukup besar untuk pengiriman. Harus menggunakan tenaga kerja yang berkeahlian untuk memasang maupun membongkar kontruksi baja tersbut berikut beberapa gambar dari kami, apa yang kami kerjakan sebagai konstruksi baja Lihatlah video menarik berikut ini Demikian informasi yang dapat kami sampaikan mengenai alat-alat kontruksi baja semoga informasi tersebut dapat bermanfaat, untuk informasi selengkapnya anda dapat menghubungi kami pada kontak di bawah ini Office Komplek Ruko Grand Wisata, Pintu Selatan Area Pasar Modern Blok APR-6 No. 023, Lambangsari, Tambun Selatan, Bekasi 17510 Telp. 021 – 29080106 Fax. 021 – 29080106, Email cruzindo_utama , FB Cruzindo Utama Salam Membangun – kontraktor baja bekasi
CaraMenghitung atau pemakaian Besi Baja H Beam Diatas adalah: Sebagai Contoh : H 100X100X6X8 artinya dimensi H tersebut panjang 12 M’ tinggi 10 cm, lebar 10 cm,tebal badan 6 mm, tebal sayap 8 mm dan mempunyai berat per M’ adalah = 17.19 kg
100% found this document useful 3 votes7K views3 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 3 votes7K views3 pagesMetode Pelaksanaan Struktur BajaJump to Page You are on page 1of 3 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJAPT. Jasa Ferrie Pratama01. Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan Konstruksi Baja seperti tercantumdalamgambar, termasuk penyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan bajadanalat-alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk melaksanakan Bahan - bahanSemua material untuk konstruksi baja harus menggunakan baja yang barudanmerupakan "Hot rolled structural steel" dan memenuhi mutu baja ST 37PPBBI-83 atau ASTM A 36 atau SS 41 JIS. U 3101-1970 .Semua pekerjaan baja harus disimpan rapih dan ditaruh diatas pekerjaan baja setelah selesai difabrikasi harus dibersihkan darikaratdengan mechanical Wire Brush, kecuali untuk bagian-bagian/tempat-tempat yangsulit dapat digunakan sikat baja kemudian dicat dengan cat primer1 satu kalidengan cat ICI Green Primer R 540 - 157 dengan ketebalan Syarat-syarat Pelaksanaana. Gambar fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat gambar-gambar kerjayangdiperlukan dan mengirim 3 tiga copy gambar kerja untuk disetujuiPemberi Tugas. Bilamana disetujui, 1 satu set gambar akan dikembalikankepadaKontraktor untuk dapat dimulai pekerjaan semua gambarkerja telah disetujui oleh Pemberi Tugas, tidaklahberarti mengurangi tanggung jawab Kontraktor bilamana terdapat kesalahanatau kekeliruan dalam gambarkerja tersebut. Dan tanggung jawab atasketepatan ukuran-ukuran selamaerection tetap ada pada dengan skala dalam gambartidak Tanda-tanda pada konstruksi bajaSemua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dandiberikode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat PengelasanPengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC specification, barudapatdilaksanakan dengan seijin Pemberi Tugas, dan menggunakanmesin yang dipakai adalah harus merk "Kobesteel" atau harus menyediakan tukang las yang berpengalaman denganhasil pengalaman yang baik dalam melaksanakan konstruksi baja-bajabertingkatPermukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak,karat danbekas-bekas potongan api yang kasar. Bekas potongan api harus digurindadengan rata. Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat. Metodepengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi padaelemen konstruksi baja yang dilas. Pada pekerjaan las dimana terjadi banyaklapisan las pengelasan lebih dari satu kali , maka sebelum dilakukanpengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las / slag dan percikan-percikan logam yang ada. Tebal las pada sekalipengelasan maximum 7 mm. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusakharus dibuang samasekali. Bila ditemukan hal-hal yang meragukan, maka bagian tersebut harus diuji dengan cara-cara seperti dibawah dan harus sesuai denganstandard AWS Pengujian secara Radiographic harus sesuai denganlampiran B dari AWS D Dan bila ada kerusakan maka segala macam biayayang menyangkut perbaikan harus dtanggung oleh Kontraktor. Pemeriksaandengan ultrasonik untuk las dan teknik serta standard yangdipakai harus sesuaidengan lampiran C dari AWS D atau harus sesuaidengan persyaratan ASTME114 -75; Ultrasonic Contact Examination or Weldmends E273-68 UltrasonicInspection of Longitudinal and Spiral Weldsof Welded Pipe and Tubing dengan "Particle Magnetic" harus sesuai dengan dengan "liquid Penetrant" harus sesuai dengan pengujian harus dipilih oleh Pemberi Tugas. Seluruh biayayangberhubungan dengan pengujian bahan/las dan sebagainya, menjaditanggung jawab Baut PengikatLubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai tidak boleh merubah atau membuat lubang barudilapangan tanpaseijin Pemberi Tugas. Pembuatan lubang baut harusmemakai yang tipis, maksimum 10 mm, boleh memakai mesin baut dengan api sama sekali tidak penyambung harus berkwalitas baik dan baut, panjang ulir harus sesuai dengan yang diperlukan. Mutubautyang digunakan adalah Baut Hitam atau setaraf, kecuali ditentukan baut dibuat maksimum 2 mm. lebih besar dari dan pengencangan baut harus dikerjakan sedemikianrupasehingga tidak menimbulkan momen torsi yang berlebihan pada bautyangakan mengurangi kekuatan baut itu sendiri. Untuk itudiharuskanmenggunakan pengencang baut yang khusus dengan momen torsiyangsesuai dengan buku petunjuk untuk pengencangan baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkanmasihdapat paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan,tanpamenimbulkan kerusakan pada ulir baut harus dilengkapidengan 2 ring, masing-masing 1 buah pada menjaminpengencangan baut yang dikehendaki, maka baut-bautyang sudahdikencangkan harus diberi tanda dengan cat, gunamenghindari adanya bautyang tidak dapat Pemotongan besiSemua bekas pemotongan besi harus rapih dan rata. Pemotongannyahanyaboleh dilaksanakan dengan brander atau gergaji besi. Pemotongandenganmesin las sekali-kali tidak Penyimpanan MaterialSemua material harus disimpan rapi dan diletakkan diatas papan ataubalok-balok kayu untuk menghindari kontak langsung denganpermukaan tanah,sehingga tidak merusak penumpukan material harus dijaga agartidak rusak, harus memberitahukan terlebih dahulu setiap akan adapengirimandari pabrik ke lapangan, guna pengecekan Pemberi elemenkonstruksi baja dilapangan harus ditempat yangkering / cukup terlindung,sehingga tidak merusak Tugas berhak untukmenolak elemen-elemen konstruksi baja yangrusak karena salah penempatanatau rusak. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PdSSJ. fjc9el6tl3.pages.dev/339fjc9el6tl3.pages.dev/195fjc9el6tl3.pages.dev/91fjc9el6tl3.pages.dev/137fjc9el6tl3.pages.dev/152fjc9el6tl3.pages.dev/401fjc9el6tl3.pages.dev/350fjc9el6tl3.pages.dev/8
cara kerja konstruksi baja